Penyimpangandapat juga disebabkan oleh hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna dan oleh nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang dan menyebabkan masyarakat hidup tanpa norma (anomie).Indikasi dari anomie adalah masyarakat seakan-akan tidak mempunyai aturan-aturan yang ditaati bersama, sehingga keadaan menjadi chaos (kacau) sehingga sulit diatasi.
Pengertian PancasilaPengertian Pancasila Menurut Para AhliPancasila Menurut Ir. SoekarnoPancasila Menurut Muhammad YaminPancasila Menurut NotonegoroPancasila Menurut Ruslan Abdul GhaniPancasila Menurut Prof. Dr. Nurcholish MajdidKedudukan Dan Fungsi PancasilaPengertian Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai jiwa bangsa IndonesiaPancasila sebagai kepribadian bangsa IndonesiaPancasila sebagai pandangan hidup bangsa IndonesiaPancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik IndonesiaPancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negaraPancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesiaMakna PancasilaBintangRantaiPohon BeringinKepala BantengPadi dan KapasTujuan Pancasila – Pancasila adalah segalanya bagi bangsa Indonesia, karna pancasila merupakan ideologi bangsa dan dasar negara indonesia. Oleh karna itu seluruh hukum yang ada di Indonesia ini bersumber dari Pancasila. Pancasila adalah falsafat dan dasar negara Indonesia, yang terdiri dari 5 Sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi selurah rakyat Indonesia. Garuda Pancasila Burung Garuda Terdiri Dari 17 Jumlah Bulu 8 bulu di ekor 19 bulu di pangkal ekor 45 bulu di leher Dan itu semua adalah waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yaitu pada tanggal 17-8-1945. Didalam Lambang Negara itu Juga Ada Gulungan dengan Tulisan “Bhineka Tunggal Ika” Artinya “Berbeda-beda, tetapi satu juga” Kesatuan dalam Keberagaman walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Secara etimologis, Kata Pancasila ini dari bahasa Sansekerta yang terbentuk dari 2 kata, Panca 5 dan Sila dasar. Sila ini juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang maupun perilaku bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab sopan santun; akhlak dan moral. Secara terminologi pengertian Pancasila ini bisa diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli Untuk dapat mengerti lebih lagi mengenai Pancasila ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli, diantaranya Pancasila Menurut Ir. Soekarno Pancasila Menurut Muhammad Yamin Pancasila Menurut Notonegoro Pancasila Menurut Ruslan Abdul Ghani Pancasila Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid Kedudukan Dan Fungsi Pancasila Adapun kedudukan dan Fungsi Pancasila, diantaranya Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Pengertian Pancasila adalah sebagai dasar negara sering juga disebut dengan dasar falsafah negara dasar filsafat negara atau philosophische grondslag dari negara, ideologi negara staatsidee. didalam hal tersebut Pancasila juga dipergunakan sebagai dasar untuk dapat mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain adalah, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan dalam negara. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Sebagai nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dengan melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dan juga sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Merupakan bentuk peran di dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yakni sikap mental, tingkah laku, serta amal perbuatan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang sudah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, serta juga etika yang kemudian melahirkan pandangan hidup. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia Sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia, karna segala kehidupan negara Indonesia itu berdasarkan Pancasila, juga harus berlandaskan hukum. Seluruh tindakan kekuasaan di dalam masyarakat itu harus berlandaskan hukum. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara Karena pada waktu mendirikan negara Pancasila inilah perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, serta dilestarikan. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia Di dalam Pancasila itu mengandung cita-cita serta tujuan negara Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai patokan dan juga landasan pemersatu bangsa. Makna Pancasila Tiap – tiap sila itu memiliki lambang yang ada di Burung Garuda Burung Garuda adalah Lambang Negara Republik Indonesia. Dan pancasila yang ada di Burung Garuda memiliki simbol Bintang Maknanya Cahaya, yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia. Background hitam pada lambang bintang emas itu menggambarkan suatu warna alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya yang ada dimuka bumi ini. Rantai Jumlah Rantai 17 dan tidak terputus, bermakna generesi turun temerun, selalu berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lain. Pohon Beringin Bermakna Tempat Berteduh atau Berlindung, Seluruh Rakyat Indonesia berlindung dan bertenduh dalam naungan Negara. Kepala Banteng Bermakna Tenaga Rakyat Selain itu Kepala banteng ini juga mewakili Hewan Sosial Yang Berkelompok/Berkumpul, Dalam hal ini Sila ke 4 menjadi pedoman dan saling bahu membahu serta berdiskusi Musyawarah dalam menyelesaikan segala masalah dan persoalan. Padi dan Kapas Kemakmuran dan Kesejahteraan, dalam hal ini Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk memakmurkan dan mesejahterakan rakyat indonesia. Tujuan Pancasila Tujuan dari Pancasila ialah sebagai berikut Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia Ham. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia. Menghendaki bangsa yang demokratis. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi. Fungsi Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Perjanjian Luhur. Sumber dari segala sumber tertib hukum. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Demikianlah penjelasan tentang Pengertian Pancasila, Fungsi dan Kedudukan, Makna dan Tujuan. kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih Related postsCara Mencari Ide Konten YouTube yang Banyak PenontonTips Cara Membuat Instagram Reels Agar Menjangkau Lebih Banyak OrangTips dan Ide Bisnis Online Untuk PemulaCara Menghasilkan Uang Dengan Menonton VideoCara Memilih Niche Blog yang Bagus untuk AdsenseYouTube SEO Tips Cara Ampuh Menaikkan Ranking hingga Viewer Video
Normaadalah aturan yang mengikat pada masyarakat tertentu. Jenis-jenis norma yaitu norma agama, hukum, kebiasan, kesusilaan dan kesopanan. Norma itu sendiri merupakan aturan atau pedoman yang berlaku dalam sebuah lingkungan. Budaya keseluruhan sikap dan pola perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan
- Pancasila merupakan ideologi bangsa dan juga dasar negara Republik Indonesia. Di dalamnya terdapat sila-sila yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Sila-sila yang terdapat dalam Pancasila memiliki makna masing-masing yang perlu diterapkan dan menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia. Pancasila juga menjadi bagian terpenting bagi bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Pancasila menjadi satu-satunya landasan paling utama bagi bangsa Indonesia untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam pembukaan Undang-Undang atau UUD 1945, arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah berperan mengatur aparatur negara. Hal inilah yang menjadi alasan bahwa peraturan perundang-undang tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila. Lebih lanjut, berikut rangkum dari berbagai sumber pada Kamis 28/7, arti Pancasila, fungsi, dan maknanya. Arti Pancasila. foto Secara etimologi, Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yaitu "Panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti dasar. Sila juga memiliki arti sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab; akhlak dan moral. Sedangkan, Pancasila secara istilah dimaknai sebagai lima prinsip dasar negara. Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular, Pancasila memiliki arti "berbatu sendi yang lima". Kemudian, istilah Pancasila kembali diangkat oleh Soekarno saat merumuskan dasar negara Indonesia pascakemerdekaan. Pascakemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang sebagai saran untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945. Untuk meningkatkan pemahaman tentang arti Pancasila, berikut pengertian Pancasila menurut para tokoh pendiri bangsa Indonesia, dinukil dalam buku berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKN di Perguruan Tinggi ditulis Sarinah, dkk. 1. Muhammad Yamin. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila adalah berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Demikian, apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik. 2. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun berabad-abad lamanya terpendam bisu kebudayaan barat. Demikian, apa arti Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia. 3. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia. 4. Ruslan Abdul Ghani. Pancasila adalah sebagai sebuah filsafat negara yang tercipta untuk menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia. 5. Prof. Dr. Nurcholish Majdid. Pancasila adalah sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting. brl/ola Recommended By Editor Arti resign adalah pengunduran diri, ini langkah mengajukannya Arti feedback, ketahui pengertian, jenis-jenis, dan fungsinya Arti surel, ketahui kelebihan, kekurangan, dan cara membuatnya Resonansi adalah getaran suara, ini jenis, keuntungan, & kelebihannya Makna Bhinneka Tunggal Ika adalah, ketahui fungsi dan implementasinya Arti konsisten, pahami ciri-ciri, keuntungan, dan cara membangunnya
Akutnyaperilaku korupsi di negeri ini telah melatarbelakangi lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, sejak lembaga antiriswah ini dibentuk pada tahun 2002, tetap saja perilaku korupsi masih merajalela hingga saat ini serta cenderung sistemik. Tindakan korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja, mulai dari pejabat, politisi, swasta
Sistem kami menemukan 9 jawaban utk pertanyaan TTS aturan melatar belakangi perilaku bangsa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
1menurut aturan yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma; sesuai dengan keadaan yang biasa; tanpa cacat; tidak ada kelainan; 2 bebas dari gangguan jiwa DOMINION Negara yang merdeka dan berpemerintahan sendiri, tetapi menjadi anggota persemakmuran suatu negara besar; nama yang dulu dipakai untuk beberapa negar
Bandung - Setiap negara pasti memiliki kulturnya yang khas yang terlihat dari perilaku dan tatanan sosial masyarakatnya. Negara sangat berperan dalam membentuk tatanan bangsa dibentuk oleh Negara melalui aturan-aturan yang ditetapkan oleh negara itu contoh, data Kementerian Kesehatan China menunjukkan selama 40 tahun, terjadi 330 juta aborsi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Diduga, jumlah sebesar itu merupakan dampak dari pembatasan jumlah penduduk yang diterapkan pemerintah China pada saat itu tersebut menunjukan bahwa aturan negara memang sangat berpengaruh pada perilaku bangsanya dan menghasilkan budaya yang sesuai dengan apa yang dibentuk oleh aturan. Di Indonesia, dapat kita lihat berbagai perilaku masyarakat yang beraneka dari budaya menyontek yang sudah menjadi hal yang sangat lumrah dan dimaklumi, perilaku individualis masyarakat, budaya free sex yang merambah pada hampir setiap kalangan, serta kriminalitas yang demikian marak dan masih banyak lagi kasus-kasus dapat dipungkiri bahwa berbagai budaya tersebut lahir dari aturan-aturan yang ditetapkan negara. Sistem Ujian Nasional yang ditetapkan negara dalam Sistem Pendidikan Nasional menjadikan nilai akademis sebagai tolok ukur kelulusan peserta Nasional kerap kali menghantui benak-benak para peserta didik mengingat tingginya standar kelulusan yang harus dicapai tidaklah sesuai dengan kualitas pendidikan yang diberikan sehingga tercetaklah peserta didik yang tidak memenuhi standar ini menjadikan peserta didik menghalalkan berbagai cara untuk mencapai kelulusan, mulai dari menyontek sampai membeli kunci salah satu bukti begitu berpengaruhnya aturan yang ditetapkan pemerintah dengan perilaku atau budaya yang timbul pada berbeda dengan perilaku individualis yang terdapat pada sebagian besar masyarakat Indonesia yang juga merupakan hasil dari aturan yang ditetapkan tersebut salah satunya disebabkan oleh adanya Hak Asasi Manusia HAM yang menjunjung tinggi kebebasan sehingga menjadikan individu merasa bebas untuk bertindak tanpa memikirkan kenyamanan individu pun dengan individu yang menyaksikan kebebasan individu yang lain, ia merasa tidak berhak membatasi kebebasan siapa pun karena hal itu merupakan hak setiap pula kasus free sex yang seolah-olah telah membudaya di negeri ini, yang antara lain disebabkan oleh tidak adanya aturan yang membatasi media dalam mengolah jenis apapun dapat dengan mudah diunggah ke media dan masyarakat pun sangat mudah untuk mengaksesnya, termasuk hal-hal yang berbau pornoaksi dan pornografi yang tidak layak untuk masyarakat mengakses hal tersebut dapat memicu terjadinya free sex, ditambah lagi tidak adanya hukum yang menjerakan bagi para berbagai bukti bahwa aturan yang ditetapkan oleh negara amat sangat berpengaruh pada perilaku masyarakat. Fakta ini sesuai dengan teori Jacob Getzels dan Egon Guba 1957 tentang Organisasi Sebagai Sistem tersebut menjelaskan bahwasanya perilaku seseorang dalam organisasi terbentuk oleh gabungan antara karakteristik bawaan individu dengan karakteristik organisasi pasti memiliki ide dasar yang darinya akan timbul suatu misi tertentu dan berbagai aturan main yang mengarahkan kepada pencapaian misi dan interaksi dalam bentuk membina hubungan sosial dilakukan individu dengan organisasi untuk meyelaraskan antara yang diharapkan individu dengan tujuan disimpulkan bahwa sistem yang dimiliki organisasi sangat berpengaruh terhadap perilaku individu ketika berinteraksi dalam kehidupan sosial, begitu pula dengan menurut G. Jellinek, negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah perilaku dan budaya yang nampak pada individu bangsa Indonesia bukan hanya permasalahan individu saja, karena kebobrokan individu tidak hanya disebabkan oleh sistem pendidikan saja, atau sistem perekonomian saja, atau sistem-sistem lainnya secara semua ini diakibatkan oleh keseluruhan sistem, yakni sistem demokrasi yang melahirkan gaya hidup sekuler dan berbagai kebijakan liberal yang pada hakikatnya hanya menguntungkan para pemilik modal dan menindas serta merusak ada bedanya dengan berkhayal ketika mengharapkan perilaku individu yang ideal dalam bingkai kehidupan demokrasi saat ini. Karena sistem demokrasi ini bagaikan lingkaran setan yang sangat menjijikan dan tidak akan pernah berakhir tanpa mengganti sistem itu sekedar mengganti rezim, program kerja pemerintahan, kemudian mengganti berbagai kebijakan saja. Namun, harus benar-benar sampai pada tataran pergantian kini persoalannya adalah sistem apakah yang benar-benar pantas untuk diterapkan di muka bumi ini? Kita dapat berkaca dari berbagai sistem yang pernah diterapkan pada masa lalu dan menganalisis sistem mana yang paling unggul di antara sistem kita dapati satu masa diterapkannya sebuah sistem selama lebih dari 13 abad, menguasai hampir dua per tiga bagian dunia serta mampu menciptakan kegemilangan pada setiap aspek kehidupan, sehingga melahirkan individu-individu lain dan tidak bukan, sistem tersebut adalah sistem pemerintahan yang berlandaskan Islam sehingga menjadikan seluruh aspek kehidupan menjadi berlandaskan Islam masa Daulah Islam dibawah pimpinan Rasulullah SAW yang kemudian dilanjutkan dengan masa Khilafah ada budaya menyontek pada masyarakatnya, karena kurikulum pendidikan yang tidak terlalu padat namun beekualitas dan mampu mengoptimalkan potensi yang tedapat dalam masing-masing individu peserta dibangun berdasarkan aqidah Islam sehingga menjadikan peserta didik sebagai individu ideal yang bertakwa, berkepribadian Islam, berpengatahuan Islam yang dalam, serta menguasai ilmu pengetahuan umum secara luas dan beraneka yang kemudian digunakannya untuk kemaslahatan masyarakat dan bukan hanya sekedar mencari keuntungan semata seperti yang terjadi pada saat pada saat itu juga telah memposisikan belajar sebagai bagian dari bentuk pengahambaannya kepada Dzat Yang Maha Esa sehingga tidak ada lagi pikiran untuk karena mereka memang mampu tanpa mencontek, tapi mereka juga meyakini dan telah terbenakkan bahwa mencontek adalah perkara yang tidak halal dan dibenci oleh Allah individualis pun terjauh dari kehidupan pada masa itu. Setiap individu akan bertindak dengan memikirkan kenyamanan orang lain, budaya saling menghormati dan menghargai antar individu sangatlah memahami bahwa menyebabkan orang lain terganggu atas apa yang dilakukannya merupakan sebuah perilaku yang juga dibenci Allah SWT, sementara memperhatikan kenyamanan orang lain –selama tidak melanggar hukum syarit adalah sesuatu yang dapat mendatangkan tidak hanya berkutat pada kepentingan diri sendiri yang dilandaskan pada HAM sebagai pembenaran atas apa yang dilakukan meskipun pada dasarnya merugikan orang pada saat itu juga memahami kewajiban mereka untuk berdakwah, ber-amar ma'ruf nahi munkar, sehingga tidak ada lagi sikap tak acuh terhadap individu peranan control social terlaksana dan berdampak pada terjaganya nilai-nilai agung yang diajarkan Islam. Begitu pula dengan budaya free sex yang amat sangat asing terjadi pada masa individu yang bertakwa, masyarakat yang sadar akan kewajibannya untuk ber-amar ma'ruf nahi munkar, kebijakan pemerintah yang membatasi media hanya untuk pendidikan dan penerapan hukum Islam yang diperintahkan Allah SWT dalam al-Quran yakni hukuman rajam bagi para pezina, hukuman yang menjerakan, telah menjadi kolaborasi sempurna yang mampu menjauhkan budaya free sex dari setiap individu di masa kegemilangan historis, sistem Islam yang diterapkan dalam institusi Khilafah telah membuktikan kegemilangannya. Maka sudah menjadi perkara yang tidak perlu diperdebatkan lagi ketika berbicara mengenai amat sangat jelas bahwa hanya sistem Islam-lah yang mampu mencetak individu-individu ideal berdasarkan kacamata menuju kegemilangan ini tentu harus diawali dengan cara mengembalikan kesadaran ummat akan pentingnya penerapan Syariah Islam dalam sebuah institusi Khilafah Islamiyah yang bejalan sesuai dengan cara-cara yang diajarkan Rasulullah Islam-lah satu-satunya risalah sempurna yang diturunkan Sang Maha Pengatur untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dan segala kegemilangan akan terjadi ketika Islam diterapkan secara sempurna dalam naungan Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A'raf ayat 96. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan Melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan merupakan satu-satunya sistem suci yang mampu mensinergikan berbagai komponen ipoleksusbudhankam tanpa terjadi distorsi satu sama dibangun berdasarkan ide Islam yang kemudian akan melahirkan peraturan-peraturan yang sesuai dengan hukum-hukum Islam sehingga mencetak perilaku individu dan tatanan sosial yang juga untuk mencapai penerapan Islam, tentu kita tidak bisa mempercayai lagi demokrasi sebagai jalan perubahan, sebab demokrasi sangat bertentangan dengan pengambilan kebijakan diserahkan kepada manusia yang sangat lemah, terbatas, dan sarat akan kepentingan pribadi, sehingga mengenyampingkan aturan Allah SWT Yang Maha Mengatur dengan aturan yang Geger Kalong Girang, wwn/wwn
Sistemkami menemukan 8 jawaban utk pertanyaan TTS aturan yang melatar belakangi perilaku bangsa. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
Mempertentangan Pancasila dengan agama merupakan usaha sia-sia, sebab kita tahu, dalam pasal atau sila-silanya, justru sejalan alias tidak ada satu pun yang bertentangan. Itulah sebabnya, mustahil Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi tidak memahami fakta ini, sehingga pernyataan yang memicu kontroversial, “musuh terbesar Pancasila adalah agama”, merupakan plintiran media yang kemudian dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan martabat, lembaga, dan sebagaimana terlihat dalam video lengkapnya, Prof. Yudian Wahyudi sejak awal membangun argumen bahwa terdapat sebagian kelompok kecil yang berusaha hendak mencongkel Pancasila sebagai ideologi negara dan akan diganti oleh ideologi agama. Inilah maksud yang sebenarnya. Bahwa musuh terbesar Pancasila yang dimaksud adalah kelompok kecil yang terang-terangan menolak Pancasila itu, menganggapnya thagut. Kelompok inilah yang justru mempertentangankan Pancasila dengan agama. Prof. Yudian Wahyudi menyebutkan sebagai kelompok minoritas yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas umat luhur PancasilaKalau kita cermati dengan seksama, Pancasila, sesungguhnya tidak hanya digali dari rahim agama, tetapi juga dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Dari mana sumbernya? Hal tersebut bisa dilacak, sebelum tumbuh kerajaan besar di Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatera abad 7-12 dan Majapahir di Jawa Timur abad 12-16, kehidupan masyarakat Nusantara telah menunjukkan ciri-ciri, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penjiwaan atas sila-sila Pancasila. Seperti kepercayaan kepada kekuatan gaib, toleransi, tolong menolong/gotong royong, bermusyawarah, rukun dan damai, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Baca Juga KH Wahid Hasyim, Agama dan PancasilaIstilah “Pancasila” juga digunakan sebagai acuan moral/etika dalam kehidupan sehari-hari, seperti terungkap dalam karya-karya pujangga; Empu Prapanca tentang Negara Kertagama dan Empu Tantular dalam bukunya buku Sutasomaterdapat istilah Pancasila Krama, yang mempunyai arti lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan yang lima, meliputi 1 tidak boleh melakukan kekerasan ahimsa; 2 tidak boleh mencuri asteya; 3 tidak boleh berjiwa dengki indriya nigraha; 4 tidak boleh berbohong amrsawada; 5 tidak boleh mabuk minum-minuman keras dama.Dalam buku Sutasoma,terdapat pula semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, meskipun agama berbeda bentuk/sifatnya, namun pada hakikatnya satu, yang kemudian menjadi “motto” lambang negara kita, Bhineka Tunggal harfiah, Pancasila dapat dijabarkan ke dalam dua kata, yaitu “Panca” yang berarti lima, dan “Sila” yang berarti dasar; maka disebutlah “lima dasar”. Istilah “Sila” juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang/bangsa, perbuatan yang menurut adab sopan santun, akhlak dan itu, pada akhirnya, istilah Pancasila diangkat oleh Bung Karno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai bahan dalam merumuskan dasar negara Indonesia merdeka, sehingga sering timbul anggapan bahwa tanggal 1 Juni sebagai sebagai lahirnya disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila-silanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dan dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan, baik agama, kesusilaan sopan santun maupun norma hukum yang Pancasila sebagai pandangan hidup, bukan berarti ia layaknya agama. Ini adalah salah paham akut. Sebab muncul anggapan bagi sebagian kalangan, alasan penolakan Pancasila dipersepsikan menyerupai agama. Pancasila dan agama merupakan entitas berbeda, tetapi memiliki banyak kesamaan nilai, yang keduanya bisa menyatu, simbiosis-mutualistis. Hal itu sejatinya menyadarkan semua pihak, bahwa pilihan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa merupakan pilihan yang tepat dan ideal.
. 260 17 165 167 418 71 18 90
aturan yang melatarbelakangi perilaku bangsa